Pada tanggal 4 Februari 2018, Yayasan Peta Bencana menyulap Alun-alun Fatahillah di Kota Tua dengan instalasi seni jalanan anamorphic. Terletak di sepanjang tepi timur sungai Ciliwung dan dikelilingi oleh Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik, alun-alun ini dipenuhi oleh warga, pengunjung, pengrajin, dan pemain sulap pada hari Minggu pagi di hari bebas kendaraan bermotor. Peta Bencana menggunakan kesempatan ini untuk bertemu dengan ribuan pengguna PetaBencana.id, serta untuk berinteraksi dengan audiens baru dan meluncurkan acara kedua dari rangkaian acara kesiapsiagaan bencana untuk musim hujan 2017/2018. (Baca lebih lanjut tentang acara pertama kami di sini!)
Ketika orang-orang yang lewat berhenti untuk berswafoto dengan instalasi seni jalanan tersebut, mereka diingatkan untuk terus membagikan swafoto mereka dengan PetaBencana.id selama musim hujan, dan berkontribusi pada pemetaan banjir masyarakat secara real-time. PetaBencana.id mengumpulkan laporan yang telah dikonfirmasi mengenai banjir dari berbagai media sosial dan memvisualisasikannya dalam sebuah peta berbasis web yang gratis, sehingga setiap orang memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk tetap aman dan terhindar dari bahaya saat terjadi banjir. Informasi ini dibagikan kepada badan-badan penanggulangan keadaan darurat, yang juga dapat memperbarui peta dengan informasi terkait banjir yang sangat penting, sehingga menciptakan saluran komunikasi dua arah yang transparan untuk semua orang di kota. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta juga menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan kesadaran tentang program penanggulangan bencana kepada para pengunjung Car Free Day.
Kami sangat senang melihat ribuan warga terlibat dalam seni komunitas untuk menyebarkan pesan kesadaran dan solidaritas dalam kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang akan datang. Instalasi ini menunjukkan keefektifan instalasi seni dalam berkomunikasi, menjangkau, dan melibatkan demografi yang luas dan beragam.
Seorang pengunjung berkomentar:
“Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana seni berbasis komunitas dapat digunakan untuk kesiapsiagaan bencana dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Sungguh merupakan alat pembangunan komunitas dan pengajaran yang luar biasa!”
Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk mendengar cerita dan pengalaman dari ribuan warga yang telah menggunakan PetaBencana.id, serta menjangkau ribuan pengguna baru yang menunjukkan minat yang besar untuk mempelajari platform ini dan menunjukkan antusiasme untuk mengadopsi platform ini untuk meningkatkan keselamatan selama musim hujan yang akan datang. Kami juga terdorong oleh percakapan dengan penduduk yang berkunjung dari kota-kota lain di Indonesia, yang menyatakan keinginannya untuk melihat platform PetaBencana.id diperluas ke lokasi mereka!
Ketika kerumunan orang berkumpul dan percakapan semakin berkembang, orang-orang yang lewat dengan cepat menunjukkan antusiasme yang meningkat ketika mereka mulai berbagi cerita dan pengalaman mereka sendiri tentang kesiapsiagaan bencana.
Melihat keberhasilan kekuatan gabungan dari selfie, media sosial, dan instalasi seni komunitas di ruang publik dalam mendukung ketangguhan berbasis komunitas, kami berharap dapat menyelenggarakan acara berikutnya! Pantau terus kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut!
Leave a Reply